Putra mengaku diminta untuk melakukan audit sistem keamanan.
"Saya mendapat banyak panggilan dari pemerintah Indonesia dan juga banyak mendapatkan dukungan. Saat itu saya diminta untuk mengaudit sistem keamanan mereka," katanya.
Beberapa perusahaan yang pernah meminta bantuannya memang kebanyakan berasal dari bank pelat merah. Namun, itu membuka jalan bagi Putra Aji Adhari untuk melebarkan sayapnya di dunia cyber scurity.
Menariknya, Putra tak pernah mempelajari ilmu informatika secara resmi. Ia menekuni dunia ini secara otodidak dengan mempelajarinya di Google dan bergabung dengan komunitas peretas, white hat hacker.
Berkat kemampuan yang lebih terasah, kini Putra Aji Adhari dipercaya oleh empat perusahaan besar untuk mengelola keamanan siber mereka untuk mencegah kebocoran data.
"Sekarang saya dikontrak oleh tiga perusahaan swasta di Indonesia dan satu perusahaan asing untuk keamanan siber mereka. Saya juga mengambil proyek lain yang masih terkait dengan cyber security," katanya.
Editor : Nur Ichsan Yuniarto
Artikel Terkait