Besok, Kemenag Lampung Gelar Pengamatan Hilal 1 Syawal Idul Fitri di Itera
Dia melanjutkan, dari perhitungan yang dilakukan, ketinggian Bulan pada saat Matahari tenggelam sebesar +01°:09':15" dan azimut Bulan sebesar +282°:59':35" dengan beda azimut +01°:32':10" dari lokasi Matahari terbenam, dengan elongasi sebesar +02°:44':47". Fraksi iluminasi Bulan sekitar 0,06 % dengan usia anak Bulan 7 jam 38 menit.
Moedji menjelaskan, berdasarkan data-data tersebut di atas, ketinggian dan elongasi Bulan masih di bawah kriteria Menteri Agama Brunei Darussalam, Indonesia, Malaysia, Singapura (MABIMS) yang menetapkan kriteria ketinggian Bulan 3 derajat dan elongasi 6,4 derajat.
Dari kondisi tersebut, lanjut dia, kemungkinan hilal tidak terlihat pada pengamatan hilal Kamis (20/4) dan awal Syawal 1444 H bertepatan pada hari Sabtu (22/4). Sehingga Dr. Moedji mengatakan, kemungkinan Tarawih berakhir pada 21 April 2023 dan Salat Ied akan dilaksanakan pada tanggal 22 April 2023.
“Meski demikian, kepastian 1 Syawal 1444 H tetap ditentukan oleh sidang itsbat yang Insya Allah diselenggarakan pada hari Kamis 20 April 2023, dan mengikuti ketetapan pemerintah Republik Indonesia,” tutur Moedji.
Selain dapat ikut menyaksikan secara langsung pengamatan Hilal Syawal 1444 Hijriah secara langsung di kampus ITERA, masyarakat juga dapat menyaksikan melalui live streaming kanal YouTube UPT OAIL: https://tinyurl.com/youtube-oail, dan juga akan ada live report melalui media sosial instagram: @oail.itera.
Editor: Nur Ichsan Yuniarto