Cerita Rakyat di Lampung, Asal-Usul Kota Mesuji
Pada tanggal 22 Oktober 1886 Pemerintah Hindia Belanda memberikan penghargaan kepada Muhammad Ali berupa gelar Pangeran Mad, dengan simbol berupa payung obor-obor berwarna putih.
Hal ini menandakan bahwa Pangeran Mad sebagai raja adat di Mesuji dan mengesahkan warga dari kampung tua di Mesuji yang berasal dari Sumatra Selatan, Palembang, Seri Pulau Padang, Kayu Agung dengan sebutan Marga Mesuji.
Penyebaran mereka terus dilakukan berpencar ke tepian sungai lain yang tidak jauh. Kampong tua mencapai pada masnya dan berada di pinggir sungai-sungai besar.
Mata pencaharian masyarakatnya umumnya hanya mencari ikan dan menebang kayu, bukan hasil budi daya tetapi hasil alam yang dimanfaatkan.
Dari segi ekonomi yang sangat menjanjikan dan sejahtera, ditambah dengan hasil usaha banyak dijual ke Jakarta menggunakan kapal kayu yang mereka buat, dengan jarak tempuh dua hari dua malam melewati sungai dan laut.
Alasan lebih memilih menggunakan jalur laut karena pada saat itu belum ada jalan darat menuju Bandar Lampung yang di daerah sekitar masih hutan yang belantara.
Editor: Reza Yunanto