"Tentu kami akan pantau terus mereka jangan sampai paham yang diajarkan KM ini menyebar di kota kita," kata dia.
Berdasarkan laporan dari pihak kepolisian, kata dia, warga Bandarlampung yang ikut ataupun masuk dalam anggota KM dikarenakan iming-iming akan dimasukkan pesantren.
"Mereka masuk ke KM itu hanya karena iming-iming ingin dimasukkan ke pesantren, padahal pemerintah juga ada program seperti itu gratis," kata dia.
Editor : Nur Ichsan Yuniarto
Follow Berita iNewsLampung di Google News
Bagikan Artikel: