Kasus Pisang Goreng Tewaskan 3 Orang di Lampung, Polisi Kantongi Hasil Uji Sampel

Denny menjelaskan, dalam mengidentifikasi racun tersebut, metode yang digunakan Puslabfor adalah Gas Chromatography–Mass Spectrometry (GCMS) dan LCMS (Liquid Chromatography–Mass Spectrometry).
"Dengan metode tersebut, hasilnya hanya menunjukkan jenis zat, tidak dalam bentuk konsentrasi," tutur Denny.
Secara umum, lanjut dia, Metomil termasuk bahan aktif insektisida jenis karbamat yang berfungsi untuk membasmi dan membunuh serangga kelas hemiptera, homoptera, dan lepidoptera.
Jika suatu makanan yang dikonsumsi manusia terkandung Metomil walaupun dalam konsentrasi sedikit, akan berpotensi kematian. Sebab, daya racun Metomil sangat ampuh dalam membunuh (insektisida).
"Metomil memiliki toksisitas (daya racun) oral yang akut pada tikus sebesar 17,5 miligram per kg dan toksisitas dermal pada kelinci sebesar 5.000 mg per kilogram," kata Denny.
Artinya, sambung Denny, dengan toksisitas sebesar itu sedikit saja Metomil masuk ke makanan dan dikonsumsi manusia, pasti juga akan berpengaruh.
"Secara teknis, seharusnya makanan yang dikonsumsi manusia tidak terdapat zat Metomil," pungkasnya.
Sebagai informasi,tiga orang tewas akibat keracunan usai menyantap pisang goreng. Ironisnya satu korban terakhir tewas setelah makan gorengan yang membuat dua korban pertama meninggal dunia.
Peristiwa keracunan itu terjadi di Kampung Toto Katon, Dusun Tanjung Kejawen, Kecamatan Punggur, Lampung Tengah pada Selasa (17/1/2023) lalu.
Satu keluarga tersebut keracunan setelah makan pisang goreng saat takziah ke rumah kerabatnya yang meninggal dunia.
Editor: Ainun Najib