2. Pantai Kuala Kambas
Pantai Kuala Kambas masih berada dan menjadi bagian dari Taman Nasional Way Kambas. Tepatnya, berlokasi di bagian paling ujung timur dari Taman Nasional Way Kambas.
Oleh karena itu, untuk bisa mengunjungi pantai ini, pengunjung harus melewati taman nasional terlebih dahulu. Selanjutnya, karena lokasi pantai ini agak terpencil, maka pengunjung harus melalui jalur air untuk dapat sampai ke tujuan.
Sebelum menuju Pantai Kuala Kambas, pengunjung harus mengeluarkan akomodasi kontribusi tiket masuk ke Taman Nasional Way Kambas.
Meskipun harus mengeluarkan uang, namun pengunjung tidak akan menyesal ketika sudah sampai di pantai tersebut. Sebab, lokasinya yang terpencil membuat suasananya masih sepi, asri, dan natural. Selain itu, Pantai Kuala Kambas jarang ditemukan sampah dan lingkungannya masih sangat bersih.
Pantai Kuala Kambas memiliki ciri khas yang terletak pada warna pasirnya. Jika pada umumnya pasir berwarna coklat atau putih, tidak dengan pantai ini. Pasir yang ada berwarna kuning. Fenomena langka ini menjadi salah satu daya tarik bagi para pengunjung.
Selain itu, terdapat banyak pohon cemara laut dan pohon pinus, yang menambahkan suasana yang rimbun dan sejuk saat memasuki Pantai Kuala Kambas ini. Pada pantai ini juga disediakan gazebo bagi pengunjung yang ingin bersantai menikmati suasana pantai bersama teman, keluarga, atau bahkan sendiri.
3. Hutan Mangrove
Hutan mangrove ini terletak di Desa Purworejo, Kecamatan Pasir Sakti, Kabupaten Lampung Timur. Pengunjung cukup membayar tiket masuk sebesar Rp10.000 untuk memasuki wisata ini. Pengunjung akan diajak untuk mengelilingi hutan mangrove menggunakan perahu nelayan.
Untuk sewa perahu seharga Rp150.000-250.000. Selama menyusuri hutan mangrove dengan perahu, pengunjung akan diajak mengamati rimbunnya pohon mangrove dan ekosistem di sekitar hutan tersebut, seperti jenis burung-burung lokal dan transmigrasi, beberapa jenis ikan dan kepiting. Setelah itu, pengunjung akan melakukan tracking untuk masuk ke dalam hutan.
Tenang saja, jalur tracking sudah disediakan oleh pengelola, jadi aman untuk dilalui. Di dalam hutan, pengunjung bisa melihat nelayan yang sedang mencari kepiting.
Editor: Kastolani Marzuki