Selain itu, kata Natalia, alat rapid test ini menipis karena adanya aturan jika bepergian harus menyertakan atau melakukan test rapid antigen.
Natalia menambahkan, sepanjang tahun lalu, alat rapid tes yang sudah digunakan mencapai 2.000 lebih. Jumlah itu tersebar diberbagai tempat seperti rumah sakit, puskesmas serta posko gugus tugas.
Untuk mengantisipasi habisnya stok alat rapid tes, kata dia., pemkab melalui dinas kesehatan berencana melakukan pengadaan kembali.
"Kita akan kembali mengadakan, berapa banyaknya nanti kita hitung kembali," kata dia.
Editor : Nur Ichsan Yuniarto
Artikel Terkait