Lebih lanjut Oktaviani mengaku tidak pernah menerima laporan perundungan dari korban. Sehingga sekolah juga tidak mengetahui kejadian yang menimpa korban.
"Selama ini engak ada laporan, setiap ditanya apakah ada yang ngerjain, dia (korban) jawabnya enggak ada," tuturnya.
Sebelumnya, salah seorang siswi SMA di Bandarlampung mengalami perundingan oleh rekan sekelasnya. Siswi berinisial MA itu dipaksa untuk berbuat asusila. Bahkan perbuatan asusila itu kemudian direkam oleh teman sekelasnya dan disebarluaskan.
Berdasarkan video yang diterima iNews, terlihat siswi tersebut direkam oleh rekan kelasnya. MA dipaksa mengeluarkan desahan dan menjulurkan lidah. Selain itu, MA juga diminta rekan kelasnya untuk memegang auratnya sendiri sambil tetap direkam.
Editor : Nani Suherni
Artikel Terkait