Alasan penahanannya hanya masalah sepele. Dia menegaskan kepada aparat keamanan Israel kompleks Masjid Al Aqsa terbuka untuk salat maupun ibadah umat Islam lainnya.
"Ini adalah hak saya dan dinas intelijen Israel tidak dapat menuntut saya dengan apa pun yang menurut mereka pantas untuk diadili," ujar mantan Mufti Agung Yerusalem itu.
Sebelumnya, puluhan polisi dan agen intelijen Israel menggeruduk rumah Sabri di Yerusalem Timur pada Rabu pagi waktu setempat. Otoritas Israel sudah beberapa kali menangkap pria 82 tahun itu, bahkan sempat melarangnya memasuki Masjid Al Aqsa selama beberapa bulan.
Editor : Nur Ichsan Yuniarto
Artikel Terkait