Cerita Rakyat Lampung Batu Kepampang, Tempat Eksekusi Pelaku Kejahatan Dipenggal
                
            
                
                                    Sang Raja yang mendengar berita tersebut pun marah dan langsung memerintahkan para warga agar selalu mengunci pintu saat malam hari. Sementara di siang hari, prajurit dan warga pun merasa kelelahan karena malam harinya selalu terjaga. Mereka beranggapan pencuri tak akan melakukan kejahatan pada siang hari.
Namun dugaan mereka keliru. Ada seseorang yang sedang berjalan sendirian pada siang hari lalu tiba-tiba tiga pria asing mengadangnya. Mereka memakai topeng di wajah dan mereka meminta sejumlah uang pada warga tersebut.
                                    Warga ketakutan. Dia tidak berani karena para pencuri itu membawa pisau lalu menyerahkan sejumlah uang. Setelah berhasil melakukan kejahatan, para pencuri itu kabur dengan cepat.
Usai peristiwa pemalakan tersebut, warga yang menjadi korban kejahatan berteriak meminta tolong. Para warga menghampirinya dan melaporkan kejadian itu kepada Raja. Hal ini membuat Raja semakin geram dan resah.
Namun bukan Raja namanya jika tidak mencari solusi untuk kejadian tersebut. Sebagai Raja yang bijaksana, dia memanggil para pejabat kerajaan untuk berunding terkait masalah perampokan yang beberapa hari ini meresahkan para warga.
Setelah perundingan, mereka memutuskan untuk memenggal siapa pun yang tertangkap melakukan tindak kejahatan. Nah, tempat yang akan digunakan untuk memenggal pelaku kejahatan itu yakni Batu Kepampang alias batu bercabang.
Editor: Donald Karouw