Semua warga panik, mereka yang berada di bibir pantai mulai berhamburan ketika melihat ada gelombang tinggi di perairan laut. Mereka lari ke dataran yang lebih tinggi, khawatir
tsunami.
Cahyadi, warga di sekitaran Pantai Karet, Lampung Selatan, hanya ingat bagaimana ombak besar itu menggulung dirinya bersama keluarga di bibir pantai. Dia terpisah dengan istri dan anak laki-lakinya.
"Itu saya sedang mancing. Tiba-tiba ombak besar datang," ujar dia.
Kini, dia tengah menjalani perawatan di rumah sakit. Tangannya patah karena terbentur benda tumpul saat terombang-ambing air pasang. Belum hilang dari ingatannya, bagaimana kondisinya barusan ketika hanyut terbawa gelombang. Benaknya terus memikirkan kondisi keluarga yang terpisah.
"Tapi alhamdulillah, keluarga selamat semua," kata dia.

Sebelumnya, terjangan gelombang tinggi yang terjadi pada Sabtu (22/12/2018), sekitar pukul 22.00 WIB menyebabkan tujuh orang meninggal dunia dan 89 luka-luka di Lampung Selatan, Lampung.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), I Ketut Sukerta mengatakan, dampak terparah terjadi di empat kecamatan Lampung Selatan, yakni Kalianda, Rajabasa, Sidomulyo, dan Katibung.
Editor: Andi Mohammad Ikhbal