get app
inews
Aa Text
Read Next : Bea Cukai Gagalkan Penyelundupan 3,2 Juta Batang Rokok Ilegal dari Jawa ke Sumatera

Harga Garam Melonjak, Pengrajin Ikan Asin di Bandarlampung Teriak

Kamis, 11 Mei 2023 - 16:17:00 WIB
Harga Garam Melonjak, Pengrajin Ikan Asin di Bandarlampung Teriak
Pengrajin ikan asin di Bandarlampung berteriak mengeluhkan melonjaknya harga garam. (Antara)

BANDARLAMPUNG, iNews.id - Pengrajin ikan asin di Bandarlampung berteriak mengeluhkan melonjaknya harga garam. Pasalnya, harga garam sekarang mencapai Rp250.000 per 50 kilogram.

"Ini harga garam memang sedang tinggi-tingginya, biasanya harga satu kilogram garam itu Rp1.500, berarti kalau satu sak garam hanya sekitar Rp75.000 hingga Rp80.000, sekarang sudah Rp250.000," kata salah seorang perajin ikan teri asin di Pulau Pasaran Sarnoto, Kamis (11/5/2023).

Dia menambahkan, kenaikan harga garam ini terjadi secara bertahap sejak September 2022.Kenaikan harga garam ini asalannya karena saat ini sedang musim hujan.

"Kalau garam rata-rata diambil dari Cirebon. Naiknya itu variatif, dari Rp80.000, naik lagi Rp90.000, Rp110.000 kemudian langsung Rp160.000 hingga sekarang Rp260.000 per sak," lanjut dia.

Dia melanjutkan, kenaikan harga garam tersebut sangat mempengaruhi biaya produksi teri asin sebab garam merupakan salah satu bahan pokok dalam membuat teri asin.

"Tentu kenaikan garam ini sangat berdampak," katanya.

Dia mencotohkan saat mengelola 1 ton teri asin memerlukan 1/2 ton garam dengan biaya beli garam Rp2 juta, sekarang jadi Rp4 juta atau dua kali lipatnya.

Pengelola ikan teri asin lainnya Toto Harianto mengungkapkan hal serupa atas harga garam yang tak kunjung turun.

"Jadi kami sudah konfirmasi ke penghasil garamnya beberapa waktu lalu, mereka bilang sedang musim hujan, tapi kan sekarang sudah musim panas tapi kok harga enggak turun-turun juga," kata dia.

Menurutnya, kondisi seperti ini sangat mengkhawatirkan bagi para pengelola teri asin, sebab harga jual ikan teri asin di sini masih standar seperti biasanya, sedangkan bahan pokoknya naik sehingga membuat biaya produksinya tinggi.

Editor: Nur Ichsan Yuniarto

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut