Sejarah Kota Metro Lampung, Asal Namanya Ternyata dari Bahasa Belanda
Onder Distrik dikepalai oleh seorang Asisten Demang, sementara Distrik dikepalai oleh seorang Demang. Sedangkan atasan daripada Distrik adalah Onder Afdeling yakni seorang Controleur berkebangsaan Belanda.
Selama periode yang sama, pemerintah kolonial Belanda membangun lebih banyak jalan, juga klinik, kantor polisi, dan kantor administrasi.
Pada tahun 1941 dibangun sebuah masjid, kantor pos, pasar yang besar, dan penginapan, serta pemasangan listrik dan saluran telepon.
Pengembangan berikutnya adalah dibangunnya irigasi untuk memastikan tanaman yang sehat. Belanda memperkerjakan Ir. Swam untuk merancang sistem irigasi.
Desainnya dikenal dengan nama tanggul selebar 30 meter dan sedalam 10 meter saluran irigasi dari Sungai Way Sekampung ke Metro.
Di zaman kemerdekaan, nama Kota Metro tidak diubah dan tetap Metro. Dengan berlakunya Pasal 2 Peraturan Peralihan Undang-undang Dasar 1945 maka Metro Termasuk dalam bagian Kabupaten Lampung Tengah yang dikepalai oleh seorang Bupati. Bupati yang pertama menjabat adalah Burhanuddin (1945-1948).
Editor: Nur Ichsan Yuniarto