Sebagian besar acara muktamar diselenggarakan di pesantren dari ulama yang paling dihormati di daerah tersebut. Kembali ke Khittah Pada Muktamar ke-13 di Menes, ada usulan menggemparkan agar NU menaruh wakilnya di Volksraad (dewan rakyat) yang menunjukkan adanya hasrat sebagian anggota untuk terjun ke politik. Usulan ditolak dengan suara 54-4 yang artinya NU memutuskan untuk tidak mencampuri politik.
Tetapi bergerak dalam bidang keagamaan dan pendidikan sesuai AD/ ART 1926 yang belum diubah waktu itu. Muktamar ke-19 di Palembang tahun 1952 menjadi titik penting NU dengan keputusan memisahkan diri dari Masyumi dan menjadi partai tersendiri.
Titik baliknya pada Muktamar ke-27 di Situbondo tahun 1984, dengan keputusan kembali ke Khittah 1926 sebagai organisasi keagamaan. Sejak kembali ke khittah hingga kini, NU tetap menjadi ormas keagamaan. Belakangan, untuk meramaikan muktamar, tak hanya digelar rapat umum. Tetapi juga terdapat bazar.
Tercatat Pada Muktamar NU ke-32 di Makassar (2010), jumlah muktamirin yang hadir sekitar 4.000 orang dan mencapai sekitar 8.000 orang jika ditambah dengan para penggembira. Muktamar NU Ke 33 yang melahirkan gerakan pemikiran Islam Nusantara berlangsung di Jombang Jawa Timur
Editor : Kastolani Marzuki
Artikel Terkait