Sementara itu, pedagang gorengan bernama Sayiba mengaku lebih tenang dan lega usai dihipnotis.
"Jadi tenang, kayak lega gitu aja. Ada perubahan. Lebih plong gitu," kata Sayiba saat ditemui di lokasi.
Ipda Rosali mengatakan, aksi hipnoterapi kepada pedagang non esensial ini bertujuan agar para pedagang tidak mengalami depresi dalam menjalani masa PPKM darurat.
"Selain itu, sugesti yang diberikan untuk meningkatkan imun tubuh serta memberikan pemahaman tentang peraturan PPKM darurat serta disiplin protokol kesehatan di masa pandemi Covid-19," katanya.
Selain memberikan sugesti melalui metode hipnoterapi ini, petugas kepolisian juga memberikan bantuan berupa sembako dan sejumlah uang tunai.
"Ini sebagai bentuk kepedulian polri kepada para pedagang yang terdampak penerapan PPKM darurat," kata dia.
Editor : Nur Ichsan Yuniarto
Artikel Terkait