Selanjutnya, Juwanda dan Erwin pergi ke gunung untuk memastikan keberadaan ibu dan bapaknya, dan akhirnya pulang tanpa diketahui keberadaan ibu dan bapaknya.
Sejak saat itu, Erwin dan Juwanda selalu bertengkar dan cekcok. Mereka bahkan pernah didamaikan oleh sekdes setempat.
"Puncaknya pada bulan Februari 2022, terjadi keributan antara Erwin dan Juwanda. Mereka ribut di Pasa Kampung Marga Jaya. Kemudian sejak malam itu Juwanda sudah dikabarkan hilang," katanya.
Kemudian, kepala desa berkoordinasi dengan Polsek Negara batin sehingga dilakukan penyelidikan hingga akhirnya mengarah ke salah satu pelaku Wahyu.
"Atas informasi yang didapat, dugaan petugas benar setelah melakukan introgasi berdasarkan pengakuan pelaku Wahyu, bahwa dia bersama Erwin telah mengakui perbuatannya ikut terlibat dalam pembunuhan korban Juwanda," kata Teddy.
Dari hasil pemeriksaan, korban Juwando dibunuh dengan cara lehernya dipukul menggunakan besi panjang sekitar 1,5 meter ketika korban sedang tidur di dalam rumah.
"Setelah korban tak berdaya lehernya diikat dengan tali lalu diseret ke dapur," kata dia.
Editor : Nur Ichsan Yuniarto
Follow Berita iNewsLampung di Google News